Jakarta, PJJKomunikasiUNSIA - Permasalahan sampah di Kawasan pemukiman penduduk adalah pengelolaan sampah yang dihasilkan masyarakat begitu tinggi sementara jumlah tempat pembuangan sampah kurang memadai, sehingga tak jarang hingga kini masih saja ditemukan ceceran sampah di lokasi-lokasi pemukiman yang akhirnya menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara yang mengundang bau tidak enak, hingga menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Saat ini di wilayah Jabodetabek ada 4 Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang digunakan untuk menampung sampah dari wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jakarta sebagai Ibukota punya
permasalahan terhadap keterbatasan lahan untuk yang dapat difungsikan sebagai
lokasi tempat pembuangan sampah (TPS). Belum lagi terjadinya penolakan
masyarakat bila sebuah lokasi di pemukimannya akan dibangun tempat pembuangan
sampah. Oleh karenanya untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh
perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan, minimalisasi sampah harus
dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang dari perumahan harus dipilah,
sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal,
daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti kondisi
tempat pembuangan sampah pada umumnya yang ada saat ini.
Seperti halnya di Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta
Selatan, di Kecamatan yang berpenduduk menurut data BPS adalah sebanyak 383,400
pada tahun 2021 saat ini dari data.jakarta.go.id diperoleh informasi bahwa
terdapat 17 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersebar di 6 kelurahan. Jenis
TPS di Kecamatan Jagakarsa ini berbentuk pool gerobak, pool container, lintas,
dipo, hingga TPS 3R dengan luasan lahan dari
20m2 hingga yang terbesar ada di TPS Kampung kandang 500m2.
Hasil kunjungan tim reporter PJJKomunikasiUNSIA ke lokasi TPS Kampung Kandang pada hari Sabtu 29 Januari 2023 tidak
dapat menemukan salah satu pengelola TPS, dan di lokasi tidak terlihat
aktivitas pengelolaan maupun pengolahan sampah, karena seperti informasi yang
terpampang pada banner di depan TPS bahwa jadwal operasional berlangsung setiap
hari Minggu hingga Jumat pada pk.05:00 - 16:00 WIB, hanya aktivitas
gerobak-gerobak motor yang masih tetap berdatangan mengantarkan sampah dari
sejumlah RW yang dekat dengan kawasan TPS ini. Kendaraan ini parkir terjejer
rapih di area TPS untuk kemudian akan dipilah dan diangkut ke truck-truck besar
pengangkut sampah yang akan membawanya ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
di Bantar Gebang.
Salah satu warga, Marsudi warga RT 03/ 04, Kel. Jagakarsa
kepada tim PJJKomunikasiUNSIA mengatakan, bahwa kondisi TPS saat ini sudah jauh lebih baik penataan
dan pengelolaannya, walau dikatakan bahwa bau tak sedap kadang masih ada, namun
sudah tidak seperti yang sebelum-sebelumnya. Dia juga menjelaskan bahwa TPS ini
bersifat sementara karena berdiri di area pemakaman TPU Kampung Kandang. "Ini
tempat sementara, sampah dari warga di seluruh RW Jagakarsa dianter kemari,
disini kemudian dipilah, mana yang plastik mana yang bukan plastic, lalu
diangkut pake truck besar ke Bantar Gebang. Begitu aja setiap hari," katanya.
Sementara Khusaeri warga yang
juga ditemui tim PJJKomunikaUNSIA menambahkan ikut membenarkan bahwa kini
penataan TPS Kampung Kandang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. “Dulu banyak bangunan liar berdiri dekat-dekat TPS ini, entah dari
mana orangnya tau-tau ada. Trus ditertibkan sama Pemda. Kini seperti yang bisa
dilihat, udah gak ada bangunan liar, paling tinggal perumahan warga aja”
jelasnya.
Sabtu, 28 Januari 2023, Jagakarsa, 16:18 WIB
Oleh : Adi Waluyo | KM-301 | 200501010084